Jumat, 05 Februari 2016

Beautiful Liar Fanfiction Chapter 04



Taehyung POV

“Ya, apa tidak terlalu sulit jika kita sendiri yang melakukannya?”
Eluhku sambil mengacak surai hitam kehijauan milikku. Ah aku frustasi dengan apa yang harus kuperbuat demi Appaku. Sekali saja biarkan aku menyelamatkan Appaku dari kebangkrutan yang tengah menghantuinya selama beberapa bulan ini. biarkan aku mengakhirinya.
“Lalu bagaimana hyung?” tanya Jungkook lagi.
“Apa menurutmu Seulyeon noona dan Jinhwan hyung saling menyukai?”
Tanyaku mengintrogasi, jungkook tampak berfikir keras, mencari sesuatu hal yang selama ini tak pernah dikorek dari memori penuh miliknya.
“Kurasa iya”
 jawab Jungkook ragu. Jangankan Jungkook, aku sendiri juga meragukan hal itu. Jinhwan hyung masih cukup normal untuk menyukai yeoja yang biasa biasa saja bukan?
“Bagus, kau tau Nayeon?”
Tanyaku memastikan dengan menyebut nama sunbae cantik yang satu kelas dengan Jinhwan hyung dan Seulyeon sunbae kebetulan kudengar Nayeon sunbae juga menyukaiku.
“Bukankah itu yeoja yang mengejarmu hyung?”
Tanya Jungkook dengan wajah polosnya yang terlihat begitu penasaran.
“Kita akan meminta bantuannya dan setelah itu aku akan memberikan diriku padanya”
X-Beautiful Liar-X
Jinhwan POV

“Aigo.. hosh hosh..”
Lenguh Jinhwan sambil menyentuh pundak Seulyeon yang baru saja ia kejar.
“Ya Jinanie! Kau.. eh.”
Ucapan Seulyeon seketika terhenti tatkala melihat yeojanya ah ani, sahabat baiknya—Kim Jinhwan yang masih belum mampu mengatur nafasnya.
“Kau ini kesambet setan apa eoh?”
Tanya Jinhwan saat nafasnya sudah mulai teratur kembali.
“Ya! Aku tidak ingin kau merasa repot dan harus membangunkanku tiap pagi aish”
Alibi Seulyeon sambil menggesek salah satu ujung sepatunya ke ujung sepatu lainnya. Ya semalam ia baru menyadari ternyata dalam kurun 10 tahun ini dia sangat menyusahkan Kim Jinhwan. Sudah saatnya untuk dirinya menjadi dewasa bukan? Ya walaupun ini benar benar sebuah perjuangan yang sangat berat untuk membuat dirinya bangun dengan caranya sendiri. Harus kau ketahui, kedua buah bola mata Seulyeon masih terasa berat sekarang.
“Aigo.. jangan lakukan itu lagi lihatlah matamu, besok ku jemput seperti biasa arra? huh nyonya Kim sudah dewasa ya sekarang”
Seulyeon mengangguk setelah mendapati ocehan Jinhwan tentang dirinya.
“Hah? Kau mengangguk? Astaga.. kau sudah bersedia menjadi nyonya Kim eoh?”
Sela Jinhwan setelah mendapati reaksi tak terduga dari yeojanya itu. Dia tersenyum kikuk melihat pipi sang yeoja—Hwang Seulyeon memerah padam mendengar tanyanya.
“Ige mwoya? Cih bermimpi saja sana”
Jawab Seulyeon sambil berjalan menjauhi Jinhwan.
X-Beautiful Liar-X
Seulyeon POV
“Ck, sebenarnya apa jalan pikiran tuan Kim itu. Ah molla tak habis fikir aku dengannya”
Kau tahu aku sedikit ... um sedikit bingung mengkin dengan perasaanku sendiri. Kalau kalian bertanya apa aku menyukai Jinhwan? Tentu tidak. Aku tidak menyukainya.
Tapi setiap Jinhwan memanggilku dengan sebutan nyonya Kim aku merasa.. itu memang hal yang pantas didapatkan olehku, dan aku tidak bisa menolaknya begitu saja. Ah mungkin aku sudah gila, rasanya perutku geli tiap mengingat hal semacam ini. aku benci kupu kupu berterbangan.
Ah ada baiknya sekali kali aku mencoba tidur dikelas pada saat jam istirahat? Bukankah itu menyenangkan? Jinhwan pasti akan membangunkanku jika bel masuk sudah berbunyi.
“Seulyeon-ssi!”
Apa tadi ada yang memanggilku? Ah sial, aku baru saja memejamkan mata. Apa dia tidak tau aku siapa? Apa tidak tau kalau aku sedang ingin tidur. Ah seharusnya Jinan ada disini.
Nayeon: “Ne, nuguya?”
Tanyaku sambil tetap pada posisi memejamkan mataku. Aku terlalu malas membuka mataku untuk si-yang mengganggu tidur siangku.
“Ya, bangunlah..”
Apa ini suara yeoja? Ige mwoya? Ah.. apalagi ini. apa dia juga tidak tau kalau aku tidak suka berinteraksi dengan manusia sejenis mereka?
“uhm.. wae Nayeon ssi?”
Tanyaku setelah melihat siapa yang mengganggu tidurku. Masih teman sekelasku. Cantik, menarik, sayangnya sombong dan terus terusan mengatasnamakan dirinya dengan title uang yang.. ah sudahlah.. intinya dia suka memamerkan hartanya. Ck, menggelikan.
“Bisa kau ikut aku? Ke UKS?”
Tanya Nayeon sambil menatapku dengan sedikit aneh menurutku. Tapi baiklah.. toh aku hanya diminta ke UKS saja kan? Baiklah aku sedang tidak ingin membuat onar dengan memarahinya kali ini.
“Ah arra”
Aku dan Nayeon berjalan menuju UKS, aku sendiri tidak tahu apa yang akan kami lakukan di UKS. Bodohnya aku tidak bertanya. Tapi aku tidak peduli, toh di UKS banyak ranjang kan? Aku bisa meneruskan tidurku disana.
“Nayeon-ssi untuk apa kita ke UKS?”
Tanyaku sambil melipat kedua tanganku didepan dada. Aku berusaha sedikit baik terhadap dirinya. Ya walaupun sebenarnya aku sendiri tidak menyukai kepribadiannya secara menyeluruh.
“Sudahlah.. ikut saja”
Aku berusaha menghiraukannya dan tetap membuntutinya menuju UKS. Satu hal.. aku sedikit lapar sekarang, dan kebetulan kantin dan UKS letaknya bersebelahan.
Tapi aku berusaha menjaga imageku sekarang. Kau tau kenapa? Tentu saja karena disini tidak ada si tuan tampan—Kim Jinhwan. Kalau tidak ada dia siapa yang mau menyelamatkanku? Entahlah. Apa dia marah karena aku membuatnya mencariku di rumah dan meninggalkannya saat berangkat sekolah tanpa memberitahu dirinya terlebih dulu. Aish Jinhwan kau selalu membuatku khawatir.
“Ayo masuk!”
Ajak Nayeon sambil sibuk melepas tali sepatu pengikat converse merahnya, aku hanya mengangguk kecil dan ikut melepas sepatuku adidas baru yang dibelikan Appa minggu lalu. Jangan ditanya model apa yang kupakai. Sepatuku sama seperti milik Jinan, appa membeli dua pasang yang hanya beda ukuran kemarin. Ah aku menyesal,, kenapa kakiku begitu kecil seperti wanita. Uh
“Oppa! Kau imut sekali eoh?”
“Jinjjayo?”
Hah? Suara siapa itu tadi? Kenapa terdengar seperti... aku menolehkan kepalaku menelusuri tiap sudut kantin dan ternyata suara itu berasal dari meja yang terletak di ujung kantin yang tidak jauh dariku.. bukankah itu Jinhwan? Kenapa dia datang bersama banyak yeoja? Kenapa hatiku sakit? Ah molla, menggelikan. Dasar Tuan Kim si Playboy Internasional.
X-Beautiful Liar-X
Jinhwan POV
Tuuut tuuut tuuuut
maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk
silahkan tekan 1 untuk meninggalkan pesan.
“Aish.. yeoja ini... tadi pagi meninggalkanku, di sekolah menghilang begitu saja, pulang tak pamit denganku, kutelfon tidak di angkat, eommanya juga.. ah”
apa mereka benar benar orang yang sangat sibuk sehingga se rumah tidak ada yang mengangkat panggilanku?
Oh ya.. apa mungkin aku lupa belum menceritakannya pada kalian. Kalian pasti merasa kalau aku belum pernah menyebutkan Appa Seulyeon? Sstttt.. Appa dan Eomma Seulyeon sedang berada dalam masalah besar saat ini. kehidupan pernikahan mereka sudah di ujung tanduk, hanya tinggal menunggu para hakim mengetuk palu, putus sudah janji suci yang mereka ucapkan dulu.
Entahlah , aku sendiri tidak berani menanyakan hal ini pada Seulyeon. Meskipun aku tak pernah melihatnya menangis sejak terakhir kali aku melihatnya 10 tahun yang lalu, tapi aku benar benar tidak tega melihat yeoja bersedih sekalipun dia mencoba terlihat kuat layaknya yang selalu Seulyeon lakukan.
Aku tidak tahu apakah sebegitu jahatnya Appa Seulyeon terhadap Seulyeon dan eommanya. Yang kutahu Appa Seulyeon sangat dekat dengan Seulyeon akan tetapi memang kuakui aku belum pernah sama sekali melihat Appa dan Eomma Seulyeon saling berbicara. Beberapa hari yang lalu saat aku diminta Seulyeon untuk memijat bahunya ia mengerang keras saat aku menyentuh salah satu bagian di punggungnya. Ia hanya bilang itu sedikit memar.. aku rasa itu perbuatan tuan Hwang. Mungkin Appa dan Eommanya bertengkar dan saling pukul, Seulyeon mungkin mencoba melerai, alhasil dialah yang menjadi korban. Aku juga sempat menawarkan pada Seulyeon untuk ke rumah sakit tapi dia bilang dia tidak apa apa.
Aku merasakan sebuah perasaan tak nyaman tiba tiba. Apa ini ada hubungannya dengan Seulyeon? Ah ada baiknya aku segera kesana.
X-Beautiful Liar-X
Aku langsung masuk begitu sampai di rumah Seulyeon. Toh tidak akan ada yang memarahiku—“
Lantas dimana Seulyeon? Dimama bibi Hwang? Dimana semua ahjumma yang bekerja disini? Kenapa rumah sebesar ini sangat hening? Sepi sekali.. biasanya tv di ruang tengah akan menyala dengan volume suara sangat besar karena Seulyeon sendiri benci ‘kesepian’
“Yeonni ya!!!”
Hening—lagi lagi tidak ada jawaban. Aku segera menuju kamar Seulyeon yang ada di lantai atas. Aku mencoba menempelkan telingaku pada pintu kamar yang masih tertutup rapat. Aku tidak mendengar suara apapun..
Aku langsung membuka kamar dan—Hwang Seulyeon sedang tertidur pulas di kasurnya. Akan tetapi.. hey tunggu.. Seulyeon sedang memakai baju dengan lengan pendek sehingga bahunya sedikit terlihat dan.. disana merah.. tangannya memar dan lagi wajah Seulyeon terlihat seperti barusaja menangis.
Aku mencoba membangunkan Seulyeon, tapi dia terlalu sulit untuk di bangunkan.
“Yeonniya, tanganmu kenapa? Irreonna chagiyaa”
Seulyeon mulai terbangun, matanya sangat merah. Dia berusaha beranjak dari surga kehidupannya, tapi ia malah tidak kuat menopang dirinya sendiri dan.. alhasil aku harus menangkapnya agar ia tak lagi terjatuh di bantal. Bisa bisa dia tertidur lagi.
“Ya! Apakah Appamu memukulimu lantaran kau membela eommamu lagi?”
“Aniya.. gwaenchana ahh”
Seulyeon mengerang kesakitan ketika ia berusaha memindahkan posisi lengannya. Tampaknya memarnya cukup parah.
“Aish.. kau ini chakkaman”
Aku segera menuju lantai bawah dan langsung masuk ke dalam kamar yang biasa di gunakan bibi Hwang menaruh segala macam keperluan. Ah ini.. aku sudah menemukan sekotak p3k yang bibi Hwang miliki.
“Apa ini sakit? Apa kau dipukul lagi?”
Tanyaku setelah memberi obat dibagian pundak Seulyeon yang memar. Seulyeon tampak berfikir.. entahlah sepertinya prosesornya sedang lambat. Mungkin ia mengantuk dan kesulitan mencerna kalimatku.
“Ya! Kau mau kupukul hah, aish”
Teriak Seulyeon sambil memukulku. Dasar pemukul
“Yeonniya! Kau kenapa begitu sensitif padaku eoh? Aku juga berhak tau!”
Bentakku kasar. Aku tidak habis fikir dengan yeoja ini. mau bagaimanapun kodratnya tetaplah seperti yeoja pada umumnya bukan? Ah sial aku sangat kesal dengan si calon nyonya Kim ini, bagaimana bisa ia punya temperatur sangat keras kepala. Aish
“Nuguseo!”
Elak Seulyeon sambil melihatku dengan tatapan yang tidak biasa. Ingin rasanya aku menerkamnya sekarang, kromosom jenis apa yang telah diturunkan oleh paman Hwang dan bibi Hwang? Tidak aneh sebenarnya.. orang tuanya pun sama keras kepalanya dengan anaknya.
“Aish terserahmu”
Sela ku sambil menekan bagian pundak Seulyeon. Itu hukuman untukmu chagiya.
“Ya! Kau menekannya terlalu kencang bodoh!”
--
Aku benar benar tidak habis fikir lagi .. lagi .. dan untuk kesekian kalinya.. lagi..., mengapa paman dan bibi Hwang sangat baik padaku jika mereka tidak saling bersama,maksudku.. jika saat tidak ada bibi Hwang, maka paman Hwang akan bersikap sangat baik didepanku, begitu pula dengan bibi Hwang.  Apakah yang aku rasakan juga yang Seulyeon rasakan?
Entahlah. Aku setiap hari hanya bisa menerawang waktu berharap aku benar benar bisa menjaga Seulyeon sepenuhnya secepat mungkin. Aku tidak mau berlama lama melihatnya tersiksa sedangkan aku tidak mampu berbuat apa apa.
Kalau kalian berfikir mengapa tidak ku adukan saja pada orang tuaku atau yang lain? Tentu saja tidak, aku tidak ada hak untuk menyeret orang lain dalam permasalahan orang lain pula sekalipun ia mungkin akan jadi istriku nantinya. Aku percaya Seulyeon adalah yeoja yang kuat. Itu saja.
“Apa kau sudah makan?”
Tanyaku pada Seulyeon yang sibuk memilih deretan kamus yang telah kutata rapi di raknya. Dia hanya melirikku sebentar lalu pandangannya kembali terfokus pada deretan kamus besar membosankan itu,
“Aish.. apa kau marah? Apa salahku eoh?”
Aku hanya bisa mengacak rambutku frustasi. Gadis ini benar benar susah dimengerti sekalipun aku sudah bersama dengannya selama 10 tahun belakangan, tapi tetap saja. Dia ini benar benar tidak konsisten dengan sifatnya sendiri.
Seulyeon bukannya menjawab pertanyaanku dan malah bersiap keluar kamar.
“Tanya saja pada hoobaemu yang kau ajak bertemu di kantin tadi”
Aku hanya bisa terdiam sesaat. Memangnya apa yang terjadi tadi di...
Apa Seulyeon melihat itu?
Flashback ON
Kringgg! Kring!!
Ah jam istirahat akhirnya berbunyi juga. Seulyeon masih saja tertidur pulas, entahlah apa memang sebegitu mengantuknya hingga jam istirahat tak lagi di dengarnya?
Ah ada baiknya aku ke kantin sendirian dan membelikan makanan untuknya, seingatku Seulyeon tadi pagi melupakan sarapannya.
“Jinhwan Oppa!”
Siapa yang memanggilku? Aku menolehkan kepalaku ke segala arah..
“Ya, aku disini Oppa!”
Cih Oppa? Aish yeoja ini apa yang ia inginkan? Dia sungguh sangat genit terhadap semua namja yang ia temui. Bahkan Yeonniku saja yang lebih muda dariku seumur hidup tidak pernah memanggilku Oppa, tapi yeoja ini? aish sungguh sok asyik sok kenal sok dekat sekali dia.. ya walaupun ia masih satu kelas denganku tapi itu menggelikan!
Kau mau tau siapa? Siapa lagi kalau bukan Im Nayeon? Yeoja bertubuh tinggi, kurus, dengan rambut coklat gelombang yang sangat jarang ia ikat membuatnya tampak cantik. Sayangnya aku suka yang tampan... ah aniya.. maksudku aku menyukai.. ani aku mencintai Hwang Seulyeon. Kim Seulyeon.
Ah ada baiknya aku segera menyudahi fantasiku.
“Ne? wae?”
Tanyaku dingin. Aku membuang wajahku untuk menghindari eye contact dengannya. Jangan jangan dia menggunakan jampi jampi tatapan mata agar aku bisa melt di depannya? Andwae itu tidak boleh terjadi.
Apa Oppa tidak menyapa murid murid baru? Apa seperti ini tingkah anak emas milik sekolah?”
Kesah Hayeon sambil mengubah nada bicaranya yang ia imut imut kan? Uh kau kira itu membuatku gemas?
“Bukankah itu tugas kepala organisasi? Bukankah jabatan itu sudah kulimpahkan padamu? Membuang waktu saja”
Alibiku meninggalkannya pergi begitu saja. Apa mau yeoja ini? sungguh sangat aneh bahkan seingatku terakhir kali aku berbicara dengannya saat pelimpahan jabatan yang.. mungkin sudah sekitar 8 bulan lamanya. Dan bisa bisanya dia mengajakku berbicara lagi dengan gaya yang sudah seperti ‘kita sudah lama berkenalan kita sudah lama dekat’
Ah sudahlah toh tidak ada gunanya untuk kufikirkan, lebih baik aku segera membelikan jatah makan siangnya cacing perut Seulyeon.
Sesampainya di kantin aku  akan mendengar suara yeoja yang tampak sedang membicarakanku ternyata Nayeon sedang mendatangi sebuah meja dengan dua orang yeoja yang telah duduk manis disana. Aku mencoba memperhatikannya berulang ulang? Apakah mereka murid baru itu? Nerd? Yang benar saja.. jarang sekali ada anak seperti itu disini.
“Ah mian, mungkin Jinhwan oppa sedang tidak dalam mood baik hari ini”
Ungkap Nayeon dengan nada menyesal, sesekali ia melirikku.
Siswa baru. Ah apa benar itu siswa baru? Kenapa aku seperti pernah melihatnya? Aish baiklah aku harus menemuinya, bisa bisa imageku rusak hanya karena hal sepele seperti ini.
“Ah oppa.. kau datang!”
Seru Nayeon sambil tersenyum cerah melihatku.aku hanya balik memberi senyuman ‘terpaksaku’
“Ah apa kalian murid baru disini?”
Tanyaku berbasa basi dengan kedua murid baru itu. Tentu saja aku akan berusaha sebaik mungkin. Gelar anak emas yang kusandang tidak boleh luntur.
“Nde sunbae”
Jawab mereka kompak. Aku sedikit merasa ganjil dengan semua ini mereka berdua—si murid baru sama sama menundukkan kepalanya tanpa berani melakukan eye contact denganku, entahlah aku seperti sudah pernah bertemu mereka sebelumnya. Tapi dimana? Dan kenapa Nayeon terlihat begitu gelisah?
Singkat cerita kedua murid baru itu yang mengaku sebagai hoobaeku mulai berani berbicara banyak akan tetapi tetap saja kepala keduanya tetap menunduk. Hanya kacamata botol yang menghiasi setiap wajah mereka saja yang terlihat menonjol. Sedangkan Nayeon? Entahlah tadi dia berpamitan untuk memanggil seseorang untuk bertugas di UKS.
“Oppa! Kau imut sekali eoh?”
“Jinjjayo?”
Seruku.. yang lagi lagi hanya sekedar basa basi. Darimana ia tau aku imut sedangkan ia tak menatapku sama sekali?
Ah aneh sekali..
ah pabo ya!!!
 tiba tiba aku teringat Seulyeon. Gadis itu pasti masih tidur dalam kondisi perut kosong. Andwae. Aku harus kembali ke kelas secepatnya.
Ya! Huseok apa kau melihat  Seulyeon?”
Tanyaku pada teman sekelasku setelah melihat yeoja yang seharusnya.. ani biasanya tidur di kelas tak lagi ada di bangkunya. Ah bukan biasanya.. tapi tadi memang dia sedang tertidur di mejanya bukan?
Bukankah dia sedari tadi ikut nona Im untuk menemaninya bertugas? Ah aku sangat bersyukur akhirnya yeoja itu mau bermain dengan sebayanya”
Celoteh Huseok sambil membolak balikkan sebuah komik anime dewasa yang mungkin adalah milik Jimin yang notabene juga sahabat baiknya.
Flashback off
Aigo.. aku menepuk kepalaku sendiri. Aish paboya.
Eh tunggu? Lalu kenapa Seulyeon marah? Apa dia..
“Yeonniya! Neon eodiya?”
Aku menyusul Seulyeon yang tadi turun ke lantai bawah. Hening tidak ada jawaban lagi. Ternyata dia terlelap di atas meja makan. Mungkin dia sangat lelah hari ini. Dasar princess Sleeping ugly~
Seulyeonni..Maafkan aku ya. Aku tidak akan membuat rasa cemburumu semakin berkobar di kemudian hari kkk~
Jungkook POV
“Bagaimana noona? Apa kau melaksanakan tugasmu dengan baik?”
Tanyaku pada Im Nayeon noona melalui sambungan telepon. Aku tidak tahu apa jalan yang kulalui sudah benar?
“Ne, tentu saja. Besok aku akan melakukannya lebih. Ini masih permulaan, aku yakin Seulyeon pasti akan sangat marah”
Jawab Nayeon dengan nada yang terdengar sangat puas.
“Ah begitu, lalu dua temanmu bagaimana?”
Ya, Nayeon noona mengatakan bahwa ia mengajak kedua temannya untuk menjalankan misinya.
“Tenang saja.. mereka menjalankan perannya dengan baik. Aku tidak menyangka hanya berbekal kacamata botol si Jinhwan sama sekali tidak mengenali Jihyo ataupun Dahyun”
“Benarkah? Syukurlah.. aku sangat senang bekerja sama denganmu noona”
Semoga yang kulakukan benar ya tuhan.
Jimin POV
Mwoya? Perusahaan Appa bangkrut? Bagaimana bisa?”
Hentakku setelah mendengar penjelasan tuan Kim, Appa dari sepupuku Jinhwan.
“Appamu terkena penipuan. Jadi bersabarlah nak, kau bisa tinggal dengan keluarga kami untuk sementara hingga perusahaan Appamu pulih.”
Enteng sekali jawabannya? Tidak aku tidak mau rencanaku gagal hanya karena masalah konyol seperti ini. ini pasti ulah Jinhwan! Siapa lagi jika bukan dia! Dan.. ani aku tidak mau serumah dengan rivalku sendiri sekalipun dia masih terhitung sebagai sepupuku. Tidak dan tidak akan pernah. Apa harus aku membuatnya mengakui perbuatannya dulu?
Arghhh!! Sialan! Dunia sialan!
TBC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar